Selasa, 11 Maret 2014

Cantika Dyah Anggraeni dari SMA Negeri 7 Balikpapan mewakili Kalimantan Timur dalam Olimpiade Halal Nasional


Babak penyisihan Olimpiade Halal yang digelar Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) telah usai. Siapa saja peserta yang akan mewakili provinsinya di babak final?

Pada 17-23 Februari lalu, babak semifinalOlimpiade Halal telah selesai diselenggarakan di berbagai wilayah Indonesia melalui HaLO (Halal Online Learning). Kompetisi yang disponsori Pop Mie dan Marie Regal ini diikuti oleh 2.964 orang siswa SMA/sederajat.

Tim juri yang dikepalai Prof. Dr. Hj. Purwantiningsih, MS memutuskan bahwa peserta yang dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat adalah yang memperoleh nilai di atas 70. Sementara itu, peserta yang masuk ke babak final adalah yang berhasil meraih nilai tertinggi di setiap provinsi.

Berikut nama peserta yang berhasil lolos ke babak final:
  1. Muhammad Abdurrahman Afif Hasibuan dari MA Shafiyyatul Amaliyyah Medan, Sumatera Utara
  2. Shintya Khairunnisak dari SMAN 2 Bukittinggi, Sumatera Barat
  3. Ikhwan Indarto dari SMAN 4 Pekanbaru, Riau
  4. Muhammad Irham Abdurahman dari MAN Insan Cendekia, Jambi
  5. Amini dari MAN 01 Kepahiang, Bengkulu
  6. Ivan Fadhila dari SMAN Plus 17 Palembang, Sumatera Selatan
  7. Amalia Putri P. dari SMAN 3 Batam, Kepulauan Riau
  8. Lukman Nul Hakim dari SMKN 3 Pontianak, Kalimantan Barat
  9. Muhammad Anwari Firdaus dari SMAN 1 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
  10. Cantika Dyah Anggraeni dari SMA Negeri 7 Balikpapan, Kalimantan Timur
  11. Salim dari MA Al Khairaat Pusat Palu, Sulawesi Tengah
  12. Risky Damayanti dari SMA Muhammadiyah 4, DKI Jakarta
  13. Musli Sahrul dari SMAN 11 Tangerang Selatan, Banten
  14. Hendri Novia KD dari MA Mu'allimaat Muhammadyah YK, DI Yogyakarta
  15. Arief Budi Nur Rachmat dari SMA Taruna Terpadu, Jawa Barat
  16. Fajar Aji Pamungkas dari SMAN Banyumas, Jawa Tengah
  17. Raja Salsabila dari MA Salafiyah Syafi'iyah Seblak Jombang, Jawa Timur
  18. Nabila Izzati dari SMA Albanna, Bali
  19. Husin Suat dari SMAN 11 Ambon, Maluku
  20. Waode Arnia dari SMK YPKP Sentani Jayapura, Papua

Ke-20 finalis ini selanjutnya akan mengerjakan dua macam tugas melalui HaLO, yakni ujian online pada 10 Maret 2014, serta membuat artikel bertema 'Halal is My Life' yang harus diunduh paling lambat 15 Maret 2014.

Olimpiade Halal digelar untuk memperingati ulang tahun LPPOM MUI ke-25. Acara ini bertujuan untuk mengedukasi dan menyosialisasikan halal kepada generasi muda agar senantiasa mengonsumsi produk halal dan menerapkan gaya hidup halal.

Sumber: http://food.detik.com/read/2014/03/03/171917/2513996/901/20-siswa-sma-dari-berbagai-provinsi-lolos-ke-babak-final-olimpiade-halal?

Senin, 10 Maret 2014

Pelatihan Sistem Jaminan Halal

Pelatihan Sistem Jaminan Halal
Latar Belakang
Globalisasi sistem perdagangan saat ini telah menyebabkan terjadinya perubahan, baik dalam segi persaingan global, maupun dalam perubahan perilaku dan paradigma pada produsen maupun konsumen. Tuntutan akan standar mutu produk yang tinggi yang menjamin kemanan dan asal-usul produk menjadi perhatian yang tinggi dari masyarakat internasional pada saat ini. Termasuk komunitas muslim yang semakin kritis dan meminta jaminan yang tinggi akan kehalalan maupun mutu produk yang akan dikonsumsinya. 
Persepsi konsumen atas konsepsi halal saat ini tidak hanya mempertimbangkan murni karena masalah keagamaan, melainkan karena halal telah menjadi simbol pula untuk jaminan mutu dan pilihan gaya hidup. Terminologi Halal yang telah diakui dalam Codec Allimentarius sejak tahun 1997 ini juga mengakomodasi bahwa halal telah menjadi kebutuhan konsumen dan menjadi salah satu tolok ukur baru untuk keamanan pangan. Pasar produk halal ini kemudian berkembang menjadi arena yang menjanjikan keuntungan dan berpengaruh pada persaingan produk. Jenis produk halal saat ini pun tidak hanya mencakup kelompok produk pangan, obat-obatan dan kosmetika namun juga kelompok jasa seperti distribusi, jasa titip produksi (toll manufacturer) dan lain sebagainya. 
Setiap perusahaan yang mensertifikasi halal produknya memiliki kewajiban untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal untuk menjaga konsistensi kehalalan produk yang dihasilkan. Implementasi SJH ini dilaksanakan melalui tim manjemen halal internal yang kesehariannya bertanggungjawab terhadap kehalalan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Tim ini terdiri dari berbagai bagian yang terlibat dalam aktivitas kritis dan telah memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga kehalalan bahan, proses produksi dan fasilitas yang digunakan agar produk akhirnya berstatus halal sebagaimana yang akan di klaim perusahaan untuk diketahui oleh konsumennya. 
Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini para peserta diharapkan memiliki : 
• Peningkatan kompetensi, pengetahuan, keterampilan, sikap dan komitmen terhadap kehalalan produk melalui penerapan Sistem Jaminan Halal. 
• Kemampuan untuk menyusun manual Sistem Jaminan Halal di perusahaan. 
• Kemampuan untuk merencanakan dan meng- implementasikan Sistem Jaminan Halal melalui proses manajemen yang efektif dan efisien; 
• Kemampuan untuk monitoring dan mengevaluasi penerapan Sistem Jaminan Halal pada produk yang dihasilkan. 
Outline Materi Pelatihan
Topik-topik yang dibahas pada pelatihan ini : 
A. Materi Umum 
1) Sistem Jaminan Halal dalam Kebijakan Strategis Perusahaan; 
2) Paradigma baru Sertifikasi Halal dan Sistem Jaminan Halal di perusahaan; 
3) Sistem Jaminan Halal sebagai salah satu Strategi Implementasi Good Corporate Governance/ Citizenship.
4) Fatwa-fatwa dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Halal. 
B. Materi Inti 
1) Pengantar Sertifikasi Halal dan SJH
2) Kebijakan dan Prosedur Sertifikasi Halal 
3) Kriteria Sistem Jaminan Halal 
4) Titik Kritis Bahan
5) Dokumen Kehalalan Bahan 
6) Penyusunan Manual dan Implementasi SJH  
7) Audit dan Penilaian Implementasi SJH : 
    a. Audit manual SJH (on desk)
    b. Audit Implementasi SJH di perusahaan 
8) Studi kasus implementasi SJH di perusahaan. 

Final Olympiade Halal




Final Olympiade Halal 2014 telah dilaksanakan serentak secara online. Di Kalimantan Timur pelaksanaannya dilakukan di SMA Negeri 7 Balikpapan. Diwakili oleh Cantika Dyah Anggraeni siswi kelas X dari SMA tersebut, pelaksanaan ujian diawasi langsung oleh direktur LPPOM MUI Provinsi Kaltim drh. H. Sumarsongko yang mewakili LPPOM MUI Pusat.
Dalam kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi kepada siswa-siswi dan guru mengenai LPPOM dan kegiatannya dalam melindungi dan menenteramkan ummat.
Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Balikpapan Dra. Ririen Friedayati menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan Cantika ini. Beliau berharap Cantika dapat lolos sampai ke tngkat nasional sehingga dapat mengharumkan nama SMA 7 dan Kaltim di kancah nasional.



Rabu, 05 Maret 2014

Siswi SMA Negeri 7 Balikpapan menjadi finalis Olimpiade Halal 2014



Cantika Dyah Anggraeni, siswa dari SMA Negeri 7 Balikpapan mendapatkan nilai tertinggi dan berhak menjadi finalis Olimpiade Halal 2014 mewakili Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini merupakan event sosialisasi halal bersama LPPOM MUI seluruh Indonesia.
Babak penyisihan Olimpiade Halal antar SMA/Sederajat tingkat nasional yang telah dilaksanakan tanggal 18 Februari sebagai dan akan segera memasuki babak final. Finalis dipilih dari peserta yang telah berhasil lolos babak penyisihan dengan nilai tertinggi di setiap provinsinya. 

Ujian final akan dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2014 pukul 10.00 WIB secara online di sekolah masing-masing.
Selamat kepada Cantika dan SMA Negeri 7 Balikpapan.
http://www.sman7-bpp.sch.id/html/siswa.php